Istikharah

Dalam menjalani kehidupan, manusia kadang mengalami kebimbangan saat akan mengambil keputusan. Seorang Muslim, memiliki cara tersendiri ketika menghadapi suasana sulit seperti ini, sebagai bentuk tawakal kepada Tuhannya. Dibawah ini diantara adab-adab ber-Istikharah, memohon petunjuk kepada-Nya, yaitu :

IKHLAS : Hendaknya motivasi utamanya ikhlas karena Allah SWT, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, membuktikan peng – hambaan kepada Allah SWT dan mengharapkan berkah dari_Nya.

BERISTIKHARAH DALAM SEGALA URUSAN : Dikatakan oleh Jabir ra, “Bahwasanya Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami untuk ber – istikharah dalam segala urusan ………” (Hadits Riwayat Bukhari). Ibnu Hajar berkata, “Istikharah juga berlaku dalam perbuatan-perbuatan wajib atau sunnah yang menerima pilihan dan yang waktunya luang atau panjang, dan keumuman perintah beristikharah meliputi semua perkara yang besar maupun perkara remeh yang membawa efek yang besar” (Fath Al Bari :11/18)

MULAI ISTIKHARAH TANPA AMBISI : Hendaknya tidak berangkat dari pilihan yang sudah ada dalam hatinya. Hal demikian dikhawatirkan akan membuat samar isyarat petunjuk yang akan turun sebagai berkah dari shalat tersebut. (Fath Al Bari :11/18)

SHALAT SUNNAH 2 RAKA’AT : Sebelum membaca do’a istikharah, sebaiknya menderikan shalat sunnah 2 raka’at yang dikenal dengan nama shalat istikharah. Selain itu boleh juga do’a ini dibaca setelah shalat tahiyatul masjid, shalat rawatib dan shalat-shalat sunnah lainnya dengan diniati istikharah. Rasulullah SAW bersabda “Dibolehkan bagi seseorang untuk membaca do’a istikharah setelah shalat rawatib zhuhur atau shalat nafiah yang lainnya, entah shalat itu 2 raka’at atau lebih”. Dan yang lebih kuat adalah , “orang tersebut meniatkan shalat rawatib tertentu diikuti dengan niat istikharah, maka boleh baginya untuk berdo’a dengan do’a istikharah. Akan tetapi jika ia tidak meniatkan istikharah, maka tidak boleh” (Fath Al Bari :11/18)

MEMBACA DO’A ISTIKHARAH : Do’a yang diajarkan Rasulullah SAW tersebut dalam Hadits, “Jika salah seorang dari kalian hendak melakukan tersebut, maka hendaklah ia shalat sunnah 2 raka’at, lalu membaca yang artinya : “Yaa Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku memohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakekuasaan-Mu, aku memohon kepada-Mu sesuatu anugerah-Mu yang maha agung, sesungguhnya engkau maha kuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau maha mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau mengetahui hal ghaib. Yaa Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebut urusannya) lebih baik dalam agamaku dan kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku (atau didunia dan akhirat) maka lancarkanlah jalannya, kemudian berkahilah.  Akan tetapi apabila Engkau mengetahui  bahwa perkara ini lebih berbahaya bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagi diriku, maka jauhkanlah aku darinya. Kemudian takdirkanlah kepadaku  dimanapun kebaikan berada, lalu berikanlah kerelaan-Mu kepadaku  dalam perkara itu’.

BERSEGERA MEMULAI PEKERJAAN  USAI BERISTIKHARAH : Mulailah beraktivitas setelah beristikharah. Dengan begitu ia akan melihat kemudahan yang Allah SWT berikan dalam perkara tersebut. Jika perkara itu mudah maka berarti baik untuknya, dan apabila terasa sulit maka tidak baik untuknya.

Kultum Masjid Jami’ Al Manar Bumi Pesanggrahan Mas 25 Mei 2008, oleh Bapak H. S. Prayogo  

sumber : http://anetdot.multiply.com/journal/item/53

Leave a comment